Pseudocode: Bahasa "Curhat" Programer Biar Program Kita Nggak Ngambang !
Pseudocode: Bahasa "Curhat" Programer Biar Program Kita Nggak Ngambang !
Halo teman-teman GALUH NATASYA PUTRI AGUSTINA.blogspot.com ! 👋
Pernah dengar kata Pseudocode ? Jangan-jangan, pas dengar kata "program" atau "coding", langsung pusing duluan? Padahal, membuat rancangan program itu enggak seserius yang dibayangkan, lho. Apalagi buat kalian yang lagi asik di Jurusan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK Negeri 1 Kedawung Sragen!
Kenapa anak APHP juga perlu tahu soal ini? Karena di dunia industri pengolahan hasil pertanian, semuanya memerlukan prosedur yang jelas, cepat, dan terstruktur—mirip banget sama cara kerja program komputer!
Nah, pseudocode ini adalah jembatan kita sebelum benaran nulis kode program yang "dimengerti" komputer.
🧐 Apa Sih Pseudocode Itu? (Bahasa Santai)
Bayangkan begini:
Kamu mau membuat keripik pisang crispy yang renyah banget. Sebelum kamu beneran ngupas pisang dan nyalain kompor, kamu pasti bikin daftar langkah-langkahnya dulu kan?
Siapkan bahan.
Kupas pisang.
Iris tipis-tipis.
Campurkan adonan (tepung, air, bumbu).
Celupkan irisan pisang.
Goreng hingga matang.
Tiriskan dan kemas.
Daftar langkah ini adalah algoritma kita. Nah, Pseudocode itu adalah versi setengah formal dari daftar langkah-langkah tadi. Bahasanya masih menggunakan bahasa manusia (seperti Indonesia), tapi strukturnya sudah sedikit mirip dengan bahasa pemrograman (misalnya pakai kata BACA
, JIKA-MAKA
, ULANGI
).
Intinya, pseudocode itu: Rancangan solusi yang mudah dibaca manusia, tapi strukturnya sudah siap diubah jadi kode komputer.
💻Kenapa Harus "Dekat dengan Bahasa Komputer"?
Kenapa nggak langsung pakai bahasa sehari-hari saja?
Tujuannya adalah mempermudah transisi ke coding sesungguhnya. Kalau pseudocode kita sudah rapi dan terstruktur (pakai istilah seperti , , , ), programmer (atau kalian sendiri) yang membaca akan langsung tahu:INPUT
PROSES
OUTPUT
IF-ELSE
Variabel apa saja yang dibutuhkan (misalnya,
BERAT_BAHAN
).Keputusan apa saja yang harus diambil (misalnya, SUHU GORENG < 160 DERAJAT, NAIKKAN SUHU).
JIKA
MAKA
Langkah apa saja yang harus diulang (misalnya, proses pengemasan untuk setiap bungkus).
ULANGI
Kalau pseudocode-nya sudah "setengah jadi" kode, proses coding kita jadi jauh lebih cepat dan meminimalkan bug (kesalahan). Ini kayak bikin cetak biru (blueprint) yang detail sebelum membangun pabrik.
🧪 Contoh Nyata di APHP SMK Negeri 1 Kedawung Sragen
Mari kita ambil contoh yang sering kalian temui di lab pengolahan hasil pertanian: Program Menentukan Kualitas Bahan Baku (Contoh: Buah Segar) untuk Sortasi Otomatis.
Program sederhana ini bertugas mengklasifikasikan buah mangga hasil panen menjadi Kualitas A (Super) atau Kualitas B (Standar) .
Pseudocode Klasifikasi Kualitas Mangga
Komponen Pseudocode | Fungsi |
PROGRAM Klasifikasi_Mangga | Nama program kita. |
DEKLARASI | Mempersiapkan "tempat" untuk menyimpan data (variabel). |
BERAT_MANGGA : nyata | Berat, bisa ada komanya (misal: 0.55 kg). |
TINGKAT_MATANG : rangkaian | Kematangan: "Sempurna" atau "Belum". |
KUALITAS : rangkaian | Hasil klasifikasi. |
ALGORITMA | Ini inti langkah-langkahnya. |
BACA BERAT_MANGGA | Input dari timbangan digital. |
BACA TINGKAT_MATANG | Input dari sensor warna/alat cek kematangan. |
JIKA (BERAT_MANGGA > 0.5) DAN (TINGKAT_MATANG = "Sempurna") MAKA | Inilah pengambilan keputusan utama ( IF-AND ). |
KUALITAS $\leftarrow$ "A (Super)" | Tanda $\leftarrow$ berarti mengisi variabel. |
SELAIN ITU | Jika kondisi di atas tidak terpenuhi ( ELSE ). |
KUALITAS $\leftarrow$ "B (Standar)" | |
AKHIR JIKA | Mengakhiri blok keputusan. |
TULIS KUALITAS | Menampilkan hasil ke layar atau ke sistem sortir. |
AKHIR PROGRAM | Selesai. |
Lihat? Pseudocode ini sudah menggunakan kata kunci yang sangat mirip dengan sintaks dalam bahasa pemrograman ( DEKLARASI
, BACA
, JIKA-MAKA-SELAIN ITU
, TULIS
), tetapi masih sangat mudah dipahami. Ini adalah "curhatan" kita yang terstruktur, sebelum kita benar-benar ngomong pakai bahasa komputer! 🤖
💡 Penutup: Anak APHP Juga Harus Ngeh Logika Program!
Keterampilan merancang prosedur dengan pseudocode ini bukan hanya untuk anak TI atau RPL saja lho.
Di APHP, kalian perlu membuat prosedur kerja yang efisien dan meminimalkan human error , mulai dari proses pengeringan, fermentasi, hingga pengemasan. Pseudocode membantu kalian melatih logika berpikir secara sistematis.
Mulai sekarang, coba deh, setiap kali membuat prosedur baru di lab, tulis dulu "curhatan" kalian dalam format pseudocode. Dijamin, proses kerja kalian akan jadi lebih terstruktur dan siap banget kalau besok mau diotomatisasi pakai mesin!
Yuk, putar kamu! Coba tinggalkan komentar di bawah, prosedur APHP apa yang paling sering kamu lakukan dan bagaimana kamu akan mengubahnya menjadi pseudocode sederhana?
Jangan lupa juga cek postingan keren lainnya di GALUH NATASYA PUTRI AGUSTINA.blogspot.com ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya! 👋
Komentar
Posting Komentar