1. Konsep Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan bahan pangan pada suhu tertentu dalam waktu yang telah ditetapkan, dengan tujuan utama untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) dan mereduksi jumlah mikroorganisme pembusuk, sehingga memperpanjang umur simpan produk tanpa merusak nilai gizi secara signifikan. Pada pengolahan susu kedelai, pasteurisasi juga penting untuk menghilangkan atau mengurangi rasa langu (rasa mentah) yang khas.

Jenis PasteurisasiSuhu dan WaktuKeterangan
LTLT (Suhu Rendah Waktu Lama)Sekitar selama 30 menitCocok untuk skala kecil/industri rumah tangga. Membutuhkan waktu lebih lama.
HTST (Suhu Tinggi Waktu Singkat)Sekitar selama 15-20 detikLebih efisien untuk skala besar/industri, mempertahankan timbal balik dengan lebih baik.
Dalam Botol/Dalam KemasanSekitar selama 30 menit (setelah pengemasan)Dilakukan setelah susu kedelai dikemas dalam botol/wadah, menjamin sterilitas kemasan.

2. Tujuan Pasteurisasi pada Susu Kedelai

  1. Keamanan Pangan : Membunuh bakteri patogen yang mungkin ada, seperti Salmonella atau E. coli , membuat susu kedelai aman dikonsumsi.

  2. Perpanjangan Umur Simpan : Mengurangi mikroorganisme pembusuk, sehingga susu kedelai tidak cepat asam atau rusak (umumnya dikombinasikan dengan penyimpanan dingin, 10 derajat celcius ).

  3. Perbaikan Cita Rasa : Proses pemanasan membantu menonaktifkan enzim lipoksigenase yang bertanggung jawab atas timbulnya rasa langu pada kedelai.


3. Contoh Nyata di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)

Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen memiliki fokus pada pengolahan hasil pertanian, termasuk pengolahan aneka minuman seperti susu kedelai. Dalam konteks ini, pasteurisasi menjadi keterampilan wajib yang diajarkan:

A. Tahapan Praktikum Pasteurisasi Susu Kedelai

  1. Pencampuran dan Pemanasan Awal : Sari kedelai yang telah disaring, biasanya ditambah gula dan perisa (misalnya daun pandan), dipanaskan terlebih dahulu hingga mendekati titik didih (sekitar 90-100 derajat celcius) untuk menghilangkan rasa langu.

  2. Pendinginan : Setelah dididihkan, retensi susu cepat hingga mencapai suhu pengemasan ( 60-65 derajat celcius ).

  3. Pengemasan Aseptik : Siswa mengisi (mengisi) susu kedelai ke dalam botol plastik atau pouch yang sudah steril pada suhu 60-65 derajat celcius.

  4. Pasteurisasi In-Bottle :

    • Siswa memasukkan botol/kemasan susu kedelai yang sudah diisi ke dalam tangki atau panci pasteurisasi yang berisi air panas.

    • Suhu udara dijaga stabil 70 derajat celcius selama 30 menit (metode In-Package tipe LTLT sederhana). Pengendalian suhu dilakukan menggunakan termometer yang akurat.

    • Langkah ini adalah Titik Kendali Kritis ( Critical Control Point - CCP) di mana guru dan siswa harus memastikan parameter suhu dan waktu tercapai untuk menjamin keamanan produk.

  5. Pendinginan Cepat dan Penyimpanan : Setelah pasteurisasi, botol/kemasan langsung penyimpanan cepat menggunakan air dingin atau es, kemudian disimpan di lemari pendingin ( 10 derajat celcius ).

B. Manfaat Pembelajaran di APHP

  • Penguasaan Teknologi : Siswa APHP menguasai teknik pengawetan termal yang umum digunakan di industri, khususnya pasteurisasi.

  • Keamanan Pangan : Siswa memahami pentingnya kontrol suhu dan waktu untuk memproduksi pangan yang aman ( keamanan pangan ).

  • Produk Sekolah (Teaching Factory) : Produk susu kedelai hasil praktikum pasteurisasi ini dapat dijual di kantin atau koperasi sekolah sebagai produk Teaching Factory , melatih jiwa wirausaha dan mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen mengenai mutu dan daya tahan produk.

Proses pasteurisasi ini memberikan bekal praktik praktis yang sangat relevan bagi lulusan APHP untuk bekerja atau berwirausaha di bidang pengolahan hasil pertanian.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMATIKA